Tak jauh dari Istana Negara terdapat salah satu wilayah di pesisir utara Jakarta yang masih kesulitan mendapatkan air bersih. Kampung Pojok dan Kampung Gedong Pompa, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah lebih dari dua dekade hidup tanpa akses air bersih yang memadai.

Pada tahun 1990-an hingga 2000, saat penjual air bersih masih belum sebanyak sekarang, beberapa warga bahkan tidak dapat mandi rutin setiap hari karena kesulitan mendapatkan air. Adapun air bersih yang dibeli oleh warga ditampung di dalam toren yang selanjutnya dialirkan ke rumah warga melalui selang atau membeli dari penjual air bersih pikulan.

Sebulan bisa habis ratusan ribu sampai sejutaan kalau sama air buat minum. Lebih mahal biaya air daripada biaya ngontrak rumahnya.

Foto dan Teks

Putra M Akbar

 

Editor

Edwin Dwi Putranto

 

Desain

Baskoro Adhy

top

Belum adanya fasilitas aliran air menjadi permasalahan utama yang menyebabkan 800 kepala keluarga di kampung tersebut tidak memperoleh akses air bersih selama puluhan tahun hingga menjadi hal yang lumrah bagi para warga. Pada tahun 2001, warga pernah dijanjikan akan mendapatkan fasilitas aliran air bersih. Namun, janji 22 tahun lalu tidak pernah terealisasi hingga sekarang.

Untuk menyiasati krisis tersebut, para warga harus membeli air bersih, baik untuk kebutuhan mencuci, mandi, maupun untuk dikonsumsi sehari-hari. Tak jarang, apabila cuaca mendukung, para warga juga berinisiatif untuk menampung air hujan dengan drum plastik yang dijejerkan di depan rumahnya.

"Lumayan kalau hujan, sedikit ketolong, airnya bisa ditampung buat nyuci atau mandi, jadi tinggal beli yang buat diminum," ucap Ida, salah satu warga, saat ditemui Republika, pekan lalu.

Untuk mengisi satu drum plastik, warga harus merogoh kantong rata-rata sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu, yang pemakaiannya hanya bertahan selama dua hari untuk dipakai kebutuhan sehari-hari.

 "Sebulan bisa habis ratusan ribu sampai sejutaan kalau sama air buat minum. Lebih mahal biaya air daripada biaya ngontrak rumahnya", ujar Wati sambil tertawa.

Untuk mengatasi permasalahan yang sudah berlarut hingga puluhan tahun ini, mereka memerlukan uluran tangan dari pemerintah setempat. Mengingat air merupakan kebutuhan vital manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari.

Menanti Air Bersih yang tak Kunjung Mengalir